Mudik adalah tradisi tiap tahun. Berlebaran bersama keluarga merupakan kebahagiaan tersendiri setelah berbulan-bulan tidak bertemu. Untuk melengkapi kebahagiaan pemudik, Bupati Kudus menyiapkan posko bahagia.
Apa itu posko bahagia? Bupati Kudus menyiapkan duta-duta untuk melayani pemudik yang singgah ke Kudus. Pemudik diantar hingga tujuan yang dikehendaki. Mau kuliner, oleh-oleh, pusat belanja, atau menikmati berbagai tempat wisata di Kudus.
Demikian disampaikan Bupati Kudus saat talkshow di Semarang, Selasa (20/6). Bupati memberikan garansi kepuasan dan kebahagiaan dengan singgah di Kudus. Agar lebaran semuanya bisa berbahagia “Bahkan kami persiapkan penginapan Grha Muria secara gratis khusus pemudik yang ingin bermalam di Kudus,” kata Bupati.
Duta-duta yang dipersiapkan tersebut meliputi duta wisata, perdagangan, lingkungan, dan kesehatan. Semuanya siap memberikan pelayanan terbaik. Termasuk menjelaskan filosofi dari histori tentang Kudus dengan segala potensinya.
Menurut bupati, ini adalah bagian dari pelayanan publik. Karena di era sekarang, pemimpin bukan dilayani tetapi melayani. Sehingga ihtiar dan komitmen untuk melayani terus ditingkatkan. “Saya ini bisa dikatakan pemimpin yang kekinian. Saya terus berinovasi untuk kemudahan layanan. Yaitu dengan aplikasi Menara,” jelasnya yang mengatakan Menara adalah singkatan Menjaga Amanah Rakyat.
Dengan aplikasi ini masyarakat bisa melaporkan secara real time kejadian yang ada. Agar apabila ada keluhan bisa langsung ditindaklanjuti oleh OPD terkait. Hasil kinerja OPD akan menentukan penilaian kinerja yang dilakukan oleh sistem.
Rektor Unimus Prof. Masrukhi yang juga hadir sebagai pembicara mengapresiasi inovasi Bupati Kudus. Menurutnya terjemahan dan spirit puasa telah teraplikasi untuk masyarakat Kudus berkat gagasan Bupatinya. “Kepala daerah harus seperti Pak Musthofa ini. Sebuah inovasi yang luar biasa harusnya bisa diikuti kepala daerah lain,” kata Prof. Masrukhi.
Sementara itu Dr. Teguh Yuwono pengamat kebijakan publik dari Undip memberikan komentar senada. Dikatakannya, bahwa komitmen melayani dan berbuat baik harus didukung sebuah sistem, seperti Menara ini. Adapun Linda dari Ombudsman Jateng menilai bahwa meski bulan puasa, penilaian pelayanan publik masih bagus. Salah satunya pelayanan publik yang ada di Kabupaten Kudus.
Sumber: http://berita.suaramerdeka.com/layanan-publik-kudus-layak-jadi-percontohan/
0 Komentar