Pada tanggal 30 Juli hingga 12 Agustus 2023 Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan FISIP UNDIP kembali menyelenggarakan kegiatan Summer Course yang menawarkan kajian mengenai isu-isu kontemporer. Kegiatan yang telah diselenggarakan untuk ketiga kalinya ini mengambil tema “Cyber troops, social media propaganda, and the rise of digital authoritarianism in Southeast Asia”. Summer Course ini menghadirkan beragam pembicara baik yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri. Acara dibuka dengan sambutan oleh Dekan Prof. Hardi Warsono, serta ditutup oleh Wakil Dekan Dr. Teguh Yuwono.
Dalam satu dekade terakhir, penggunaan internet sebagai medium propaganda dan penyebaran informasi palsu di bidang politik semakin marak di banyak negara, tidak terkecuali negara-negara Asia Tenggara. Dalam hal ini, banyak aktor-aktor digital yang memanfaatkan pasukan siber (cyber troops) untuk penyebarluasan informasi-informasi sesat tersebut. Secara bersamaan, maraknya ini juga
Menghadapi perkembangan ini, maka Summer Course DPIP tahun ini diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai dinamika media sosial dan pasukan siber di tengah-tengah situasi demokrasi yang sedang mengalami tren penurunan di berbagai negara.
Seluruh pembicara yang hadir dalam kegiatan ini adalah mereka yang merupakan para ahli di bidang politik digital. Pada grand opening hari pertama, Prof. Ward Berenschot dari University of Amsterdam memberikan pandangan mengenai penggunaan cyber troops dalam perspektif perbandingan antara Indonesia, Thailand, dan Filipina. Pada kesempatan yang sama Prof. Budi Setiyono juga memaparkan analisisnya mengenai perang hashtags di Twitter mengenai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pembicara-pembicara lain yang mengisi kegiatan summer course ini termasuk juga Dr. Gabriel Facal dari Perancis, Dr. Yanuar Nugroho dari ISEAS, Singapura, Dr. Masduki dari Universitas Islam Indonesia, Dr. Muninggar Sri Saraswati dari Swiss-German University, Prof. Masaaki Okamoto dari Kyoto University, Dr. Aizawa Nobuhiro dari Kyushu University, Dr. Fiona Suwana dari The University of South Australia, Damar Juniarto dari SAFEnet, dan masih banyak lagi.
Peserta yang mengikuti kegiatan SC 42 orang, dari beberapa negara antara lain: Philippina, Australia, Malaysia, Prancis, Jepang, Amerika, Pakistan, dan Indonesia. Pada akhir acara, para peserta summer course memberikan pandangan mereka mengenai bahaya propaganda politik melalui internet yang disebarkan melalui cyber troops, dan mengajak untuk meningkatkan kewaspadaan serta peningkatan literasi digital. Mereka juga menyampaikan perlunya menjalin networking yang kuat antara pegiat demokrasi ruang digital di kawasan Asia Tenggara, sebagai upaya awal untuk membalikkan tren penurunan kualitas demokrasi.
Keberhasilan penyelenggaraan summer course ini selain didukung oleh pelaksana dari internal FISIP UNDIP, juga didukung oleh kerjasama yang baik dengan berbagai pihak eksternal yaitu LP3ES, ALTERSEA Paris, SHAPE-SEA Bangkok, IRAsec, Thailand serta SAFENet.
0 Komentar